Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Selasa, 31 Januari 2017

pngertian, komponen, tipe, cara kerja tranmisi

Pengertian Transmisi Manual
Transmisi Manual merupakan sebuah sistem perpindahan percepatan yang dilakukan secara bertahap menggunakan bantuan tuas Transmisi. Terdiri dari gigi paling rendah 1 sampai yang paling tinggi 5-6. Dan untuk mobil ada juga yang dinamakan gigi parkir atau atret berfungsi untuk membuat mobil berjalanan mundur kebelakang. Untuk melakukan perpindahan percepatan pada Transmisi manual kita memerlukan bantuan kopling, dan tidak demikian jika dengan Transmisi Matic


. SYARAT PENTING TRANSMISI 
Syarat-syarat penting yang diperlukan transmisi adalah sebagai berikut :
a. Harus mudah tepat dan cepat kerjanya.
b. Dapat memindahkan tenaga dengan lembut dan tepat.
c..Ringan, praktis dalam bentuk, bebas masalah dan mudah dioperasikan. 
d. Harus ekonomis damn mempunyai efisiensi yang tinggi.
e. Mempunyai kemampuan yang tingg.
f. Harus mudah untuk perawatan


Jenis Transmisi manual di golongkan menjadi 3 macam Yaitu :

1. Slidingmesh
Pada transmisi slidingmesh perpindahan kecepatan atau perubah momen dilakukan dengan cara meluncurkan roda gigi. Perkaitan roda akan menimbulkan bunyi yang keras dan padat merusak gigi-gigi pada roda giginya.

2. Constanmesh
Transmisi constanmesh dilengkapi dengan gigi kopling yang lain sehingga perubahan momen tidak perlu meluncurkan roda gigi. Pada jenis ini ada roda gigi yang selalu berkaitan sehingga bunyi yang keas dapat dihindari. Pada transmisi slidingmesh dan transmisi constanmesh masih memerlukan waktu untuk menunggu gigi-gigi yang akan berkaitan dan berputar pada kecepatan yang sama.

3. Synchromesh
Transmisi synchromesh dilengkapi dengan unit sinkronizer yang berguna untuk menyamankan putaran roda gigi yang akan berkaitan sehingga diperoleh perkaitan roda-roda gigi yang lembut. Jenis inilah yang lebih banyak digunakan pada kendaraan daripada kedua jenis lainnya.

Cara Kerja Transmisi Manual :

Posisi Netral (N)
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.

Posisi Gigi 1
Jika tuas ditekan ke arah kiri kemudian ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.
Posisi Gigi 2
Tuas ditekan kearah kiri kemudian didorong ke depan maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.

Posisi Gigi 3
Jika tuas ditarik lurus ke belakang maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.

Posisi Gigi 4
Tuas didorong lurus ke depan maka selector fork akan menggerakan hub sleave sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3.

Posisi Gigi R
Tuas ditekan kearah kanan kemudian ditarik ke belakang maka akan menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear)yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar